Sabtu, 25 Juni 2011

TA

B A B II
LANDASAN TEORI


2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Dalam mendefinisikan sistem atau memahami sistem mempunyai pengertian yang luas. Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam pendefinisian sistem, yaitu kelompok yang menekankan pada prosedur dan kelompok yang menekankan pada elemen atau komponennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pendapat yang menekankan pada konsep prosedur, mendefinisikan sistem sebagai :
“Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melaksanakan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu saran tertentu“.
Sedangkan pendekatan sistem yang lebih Pendekatan kedua yang lebih menekankan sistem pada pendekatan komponen atau elemen, Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu hubungan antara komponen yang ada ditampilkan secara keseluruhan. Dimana komponen-komponen itu saling bekerja sama untuk menjalankan suatu fungsi dan mencapai suatu tujuan.
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai “suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

Pengertian sistem dalam buku karangan James A. Hall, adalah :
“Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (inter related) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose)”.
Dari definisi tersebut maka dapat diuraikan lebih rinci lagi bagian-bagian yang tedapat dari sebuah sistem, yaitu:
a. Komponen-komponen: komponen merupakan bagian paling mendasar dari sebuah sistem untuk membangun sistem itu sendiri. Dimana komponen-komponen itu terdiri dari sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.
b. Terkait: setiap komponen-komponen tersebut harus mempunyai keterkaitan antara yang satu dengan yang lainnya dan juga harus terdapat adanya kerjasama antara yang satu dengan yang lainnya.
Disamping hal-hal tersebut diatas, sebuah sistem juga mempunyai sifat-sifat atau karakteristik yang umumnya terdapat pada sistem itu sendiri.

2.1.2 Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya:
a. Batasan (boundary)
Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem.
b. Lingkungan (environment)
Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu sistem.
c. Masukan (input)
Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
d. Keluran (output)
Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.



e. Komponen (component)
Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.
f. Penghubung (interface)
Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.
g. Penyimpanan (storage)
Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga di antara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.

2.1.3 Klasifikasi Sistem
Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena proses alam dan tidak terdapat campur tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia dirancang dan diciptakan oleh manusia. Contoh dari sistem alamiah adalah sistem rotasi bumi, sistem tata surya, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia misalnya sistem pengendalian banjir, sistem tata kota, dan lain sebagainya.
b. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)
Sistem tertutup adalah sistem yang bekerja tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang selalu berhubungan dengan lingkungan luarnya untuk melakukan proses dalam mendapatkan output. Secara teoritis, sistem tertutup memang ada tetapi secara kenyataannya tidak pernah ada sistem yang benar-benar tertutup tanpa campur tangan pihak luar.

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.1 Pengertian Informasi
Informasi merupakan suatu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Banyak orang sering menggunakan istilah informasi tersebut dalam aktivitas sehari - hari. Oleh karena itu merupakan hal sangat sulit apabila kita ditanya mengenai definisi informasi. Beberapa ahli menjelaskan diantaranya menurut James A. Hall mendefinisikan informasi yaitu: “ merupakan sumber daya vital bagi kelangsungan hidup organisasi bisnis kontemporer.”
Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin bahwa “informasi sebagai kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis”.
Sedangkan menurut Gordon B. Davis bahwa “informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan”.

2.2.2 Karakteristik Informasi
Setiap informasi, memiliki beberapa karakteristik yang menunjukkan sifat dari informasi itu sendiri. Karakteristik-karakteristik informasi tersebut antara lain adalah:
a. Benar atau salah
Karakteristik tersebut berhubungan dengan sesuatu yang realitas atau tidak dari sebuah informasi.

b. Baru
Sebuah informasi dapat berarti sama sekali baru bagi penerimanya.
c. Tambahan
Sebuah informasi dapat memperbaharui atau memberikan nilai tambah pada informasi yang telah ada.
d. Korektif
Sebuah informasi dapat menjadi bahan koreksi bagi informasi sebelumnya, salah atau palsu.
e. Penegas
Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada, hal ini masih berguna karena dapat meningkatkan persepsi penerima atas kebenaran informasi tersebut.

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi
Dari pengertian sistem dan informasi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sistem informasi adalah:
“Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sedangkan menurut Witarto, “sistem informasi adalah sistem yang berisi jaringan sistem pengelolahan data, yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data”.

2.2.4 Komponen Sistem Informasi
Adapun komponen-komponen sistem informasi yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu:
a. Blok masukan (input block), sistem informasi meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan.
b. Blok model (model block), terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang berfungsi memanipulasi data untuk keluaran tertentu.
c. Blok keluaran (output block), berupa data-data keluaran seperti dokumen output dan informasi yang berkualitas.
d. Blok teknologi (technology block), menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
e. Blok basis data (database block), merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
f. Blok kendali (control block), pengendalian terhadap operasional sistem yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan sistem.
Sistem Informasi pada dasarnya terbentuk melalui suatu kelompok kegiatan operasi yang tetap, yaitu:
1) Mengumpulkan data
2) Mengelompokkan data
3) Menghitung
4) Menganalisa
5) Menyajikan laporan

masukan keluaran

Yang dikumpulkan (processing) yang disajikan

Secara lebih umum lagi dapat dinyatakan bahwa apabila suatu komputer sudah berisi progam, maka ia baru akan dapat memberikan keluaran, konsep masukan dan keluaran ini merupakan suatu prinsip kerja dasar yang selalu perlu diingat dalam menyusun suatu sistem informasi.




Komponen-komponen dari sistem informasi:





Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a) Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin
b) People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin.
c) Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.

2.3 Analisa Terstruktur
Analisa sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai landasan konseptual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien. Analisa sistem merupakan salah satu tahapan yang utama dalam proses pengembangan sistem. Tahap analisa sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (planning system) dan sebelum tahap perancangan sistem (design system). Tahap analisa sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya.
Definisi dari analisa sistem terstruktur menurut Kanneth E. Kendall dan Julie E. Kendall adalah:
“Analisa sistem terstruktur merupakan suatu pendekatan yang sistematis untuk mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan – tujuan, menganalisis arus informasi dalam organisasi, serta untuk merancang Sistem Informasi terkomputerisasi untuk menyelesaikan masalah.”

Alat-alat yang digunakan dalam analisis sistem adalah:
2.3.1 Bagan Terstruktur
Bagan terstruktur (structured chart) mirip dengan bagan berjenjang (hierarchy chart), yaitu juga dapat digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan sub modul. Bagan terstruktur dapat memberikan penjelasan yang lengkap dari sistem dipandang dari elemen data, elemen kontrol, modul dan hubungan antar modulnya.
Simbol-simbol dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Simbol Bagan Terstruktur
Simbol Nama Keterangan

Module Menunjukkan suatu modul.


Connection Digunakan untuk menghubungkan suatu modul dengan modul yang lainnya.

Loop Menunjukkan suatu perulangan di dalam modul.

Decision Menunjukkan suatu penyeleksian kondisi di dalam modul.


Couple Menunjukkan suatu elemen data atau elemen kontrol yang dikirimkan dari satu modul ke modul yang lainnya. Panah dengan lingkaran kosong menunjukkan data yang dikirimkan dan panah yang dengan lingkaran diblok menunjukkan elemen kontrol yang dikirimkan.

2.4 Perancangan Terstruktur
Perancangan terstruktur adalah suatu teknik untuk merancang perangkat lunak atau program. Tujuan perancangan terstruktur adalah memberikan suatu prosedur yang dapat digunakan oleh pengembang sistem untuk membuat suatu keputusan secara sistematis.
Definisi Perancangan Sistem menurut George M. Scott adalah:
“Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan: Tahap ini menyangkut mengkonfirmasi suatu sistem sehingga setelah diinstalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang diterapkan pada tahap analisa.”

Produk yang dihasilkan dari perancangan terstruktur pada dasarnya sama dengan yang di hasilkan pada analisa terstruktur, hanya di tambah dengan:
2.5.1 Diagram Arus Data (DAD)
Diagram arus data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram arus data adalah memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.
Berdasarkan teori dari Yourdan dan De Marco, simbol-simbol dalam DAD terdiri dari 4 komponen, yaitu:
Tabel 2.2 Simbol Diagram Arus Data (DAD)
Simbol Nama Keterangan

Kesatuan Luar (External Entity)
Sesuatu yang berada diluar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau menerima data dari sistem. External entity tidak termasuk bagian dari sistem.


Arus Data (Data Flow)
Merupakan tempat mengalir informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ini mengalir di antara proses, data store dan menunjukkan arus data dari data berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

Proses (Process)
Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

Simpanan Data (Data Store)
Simpanan data digambarkan dengan dua garis paralel yang merupakan simpanan (database atau file). Dan digunakan untuk menunjukkan sekumpulan data.


Tingkatan pada Diagram Arus Data (DAD) adalah sebagai berikut:
Diagram Konteks
Adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan mengambarkan ruang lingkup suatu sistem.
Diagram Nol (Overview Diagram)
Adalah diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram.
Diagram Rinci (Level Diagram)
Adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram nol atau diagram level di atasnya.

2.5.2 ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Tujuannya adalah untuk menunjukan objek data dan relasi yang ada pada objek tersebut.
Simbol-simbol yang digunakan dalam ERD sebagai berikut:
Tabel 2.3 Simbol ERD (Entity Relationship Diagram)
Simbol Nama Keterangan

Entitas
Menyatakan entiti, digambarkan dalam bentuk persegi panjang.

Relasi Menunjukkan hubungan yang terjadi antar entitas, digambarkan dalam bentuk belah ketupat.

Garis Penghubung
Sebagai garis penghubung antara entitas dengan relasi.

Atribut
Menunjukkan karakteristik dari tiap entitas maupun relasi.


Tingkat Hubungan Kardinalitas
Cardinality adalah tingkat hubungan yang terjadi antara entity, didalam sebuah sistem yang digambarkan dengan garis, ada tiga kemungkinan tingkat hubungan yang ada, yaitu:



a. One to One (1 : 1)
Terjadi bila tiap anggota entitas A hanya boleh berpasangan dengan satu anggota entitas B. Sebaliknya tiap anggota entitas B hanya boleh berpasangan dengan satu anggota entitas A.



Gambar 2.2 Bentuk Relasi One to One

b. One to Many atau Many to One (1 : M/M:1)
Terjadi bila tiap anggota entitas A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas B. Sebaliknya tiap anggota entitas B hanya boleh berpasangan dengan satu anggota entitas A.


Gambar 2.3 Bentuk Relasi One to Many
atau


Gambar 2.4 Bentuk Relasi Many to One


c. Many to Many (M:N)
Terjadi bila tiap anggota entitas A boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas B. Sebaliknya tiap anggota entitas B boleh berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas A.



Gambar 2.5 Bentuk Relasi Many to Many

2.6 Sistem Basis Data
2.6.1 Pengertian Basis Data
Basis data (database) dapat dibayangkan sebagai suatu lemari file yang berisi berbagai kumpulan file-file data yang terkomputerisasi. Basis data terdiri dari 2 (dua) kata yaitu basis dan data. Basis adalah markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, peristiwa, konsep, keadaan, yang di rekam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Basis data menurut Fathansyah didefinisikan sebagai “himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah”.

2.6.2 Pengertian Sistem Basis Data
Jadi sistem basis data dapat didefinisikan “sebagai sekumpulan sub sistem yang terdiri atas basis data dengan para pemakai yang menggunakan basis data secara bersama-sama, personal-personal yang merancang dan mengelola basis data, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola basis data, serta sistem komputer untuk mendukungnya”.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem basis data mempunyai beberapa elemen penting, yaitu:
a. Basis data sebagai inti dari sistem basis data.
b. Perangkat lunak (software) untuk perancangan dan pengelolaan basis data.
c. Perangkat keras (hardware) sebagai pendukung operasi pengolahan data.
d. Manusia (brainware) yang mempunyai peran penting dalam sistem tersebut, yaitu: sebagai pemakai atau para spesialis informasi yang mempunyai fungsi sebagai perancang atau pengelola.



2.6.3 Normalisasi
Normalisasi diartikan sebagai suatu teknik yang menstrukturkan/memecah/mendekomposisi data dalam cara-cara tertentu untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data. Permasalahan yang dimaksud adalah berkaitan dengan penyimpangan-penyimpangan (anomallies) yang terjadi akibat adanya kerangkapan data dalam relasi dan inefisiensi pengolahan.
Terdapat beberapa istilah, yaitu:
a. Primary key, adalah satu atribute atau satu set minimal attribute yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik dan dapat mewakili suatu kejadian suatu entity.
b. Foreign key, adalah satu atribut yang menunjuk kepada primary key pada tabel lain. Foreign key terjadi pada suatu relasi yang memiliki kardinalitas one to many atau many to many. Foreign key biasanya selalu diletakkan pada tabel/relasi yang mengarah ke banyak.

Normalisasi terdiri dari beberapa bentuk diantaranya sebagai berikut:
a. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.
b. Bentuk normal pertama (First Normal Form/1NF)
Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file datar (flat file), data dibentuk dalam suatu record. Field berupa atomic value, tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau atribut bernilai ganda. Tiap field hanya satu pengertian, bukan kumpulan data yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukan pecahan kata-kata sehingga artinya lain.

Bentuk normal kedua (Second Normal Form/2NF)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci yang bergantung secara fungsi pada kunci utama (primary key). Sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah menentukan kunci field yang unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.
Bentuk normal ketiga (Third Normal Form/3NF)
Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.




2.7 Teori-teori Pendukung Judul
2.7.1 Pengertian Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam proses pengambilan keputusan. Informasi sebagai data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi pengguna. Sedangkan sistem informasi itu sendiri dapat didefinisikan :
“Sebagai suatu didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang–orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur – prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian – kejadian internal dan eksternal yang penting menyediakan suatu dasar informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan yang cerdik. “

2.7.2 Pengertian Pensiun Karyawan
Pensiun adalah jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap Pegawai Negeri yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada Negara. Pada pokoknya adalah menjadi kewajiban setiap orang untuk berusaha menjamin hari tuanya, dan untuk ini setiap Pegawai Negeri Sipil wajib menjadi peserta dari suatu badan asuransi sosial yang dibentuk oleh pemerintah. Karena pensiun bukan saja sebagai jaminan hari tua, tetapi juga adalah sebagai balas jasa, maka Pemerintah memberikan sumbangannya kepada Pegawai Negeri.
Iuran pensiun Pegawai Negeri dan sumbangan Pemerintah tersebut dipupuk dan dikelola oleh badan asuransi sosial Hak atas pensiun Pegawai (UU No. 11 Tahun 1969 pasal 9). Pegawai yang diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil berhak menerima pensiun pegawai, jikalau ia pada saat pemberhentiannya sebagai pegawai:
1. Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 Tahun dan mempunyai masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 20 Tahun.
2. Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 Tahun dan oleh badan / pejabat yang ditunjuk oleh departemen kesehatan berdasarkan peraturan tentang pengujian kesehatan pegawai negeri, dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga karena keadaan jasmani atau rohani yang tidak disebabkan oleh dan karena ia menjalankan kewajiban jabatannya.
3. Pegawai negeri yang setelah menjalankan suatu tugas Negara tidak dipekerjakan kembali sebagai pegawai negeri, berhak menerima pensiun pegawai apabila ia diberhentikan dengan hormat sebagai pegawai negeri dan pada saat pemberhentiannya sebagai pegawai negeri ia telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 TH dan memiliki masa kerja untuk pensiun sekurang – kurangnya 10 Tahun.
Berakhirnya hak pensiun pegawai (pasal 14 UU No.11/1969)
Hak pensiun pegawai berakhir pada penghabisan bulan penerima pensiun pegawai yang bersangkutan meninggal dunia.
Pembatalan pemberian pensiun pegawai (pasal 15 UU No. 11/1969)
Pembayaran pensiun pegawai dihentikan dan surat keputusan tentang pemberhentian pensiun pegawai dibatalkan, apabila penerima pensiun pegawai diangkat kembali menjadi pegawai negeri atau diangkat kembali dalam suatu jabatan negeri dengan hak untuk kemudian setelah diberhentikan lagi, memperoleh pensiun menurut Undang-undang atau peraturan yang sesuai dengan UU. No.11/1969.
Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pensiun Karyawan adalah
” Seseorang tidak bekerja lagi karena masa tugasnya sudah selesai; uang tunjangan yang diterima tiap-tiap bulan oleh karyawan sesudah ia berhenti bekerja atau oleh istri (suami) dan anak-anaknya yang belum dewasa kalau ia meninggal dunia.

2.7.4 Bahasa Pemrograman Microsoft Visual Foxpro 9.0
Program atau pemograman yaitu kumpulan instruksi-instruksi tersendiri yang biasa disebut source code yang dibuat oleh programmer.
Visual Foxpro adalah bahasa pemrograman berbasiskan prosedur yang pertama kali dikembangkan oleh Fox Technologies pada awal 1984 dengan nama FOXBASE. Program ini dikembangkan untuk menyaingi dBase II dari AShaton-Tate. Dalam perkembangannya Foxpro tetap mempertahankan kemampuan pemrograman prosedural dan dilengkapi dengan pemrograman berorientasi objek. Foxpro pertama kali dikembangkan berbasis text dan dapat dijalankan pada MS-DOS, Windows, Mac OS, dan UNIX. Foxpro memperkenalkan GUI (Graphical User Interface) pada tahun 1989. Pada tahun 1992 Fox Tecnologies bergabung dengan Microsoft Foxpro berkembang menjadi Visual Foxpro pada tahun 1995. Kemampuan pemrogaraman procedural tetap dipertahankan dan dilengkapi dengan pemrograman berorientasi objek. Versi terakhir dari Foxpro adalah versi 9.0 dan Service Pack untuk versi 9.0 dirilis pada tahun 2007.
Sejak dikembangkan dengan versi visualnya. Visual Foxpro telah terbukti menjadi tool dan solusi yang tepat untuk membangun aplikasi database secara cepat dan handal. Visual Foxpro mampu menangani berbagai tipe database. Bahkan perangkat lunak pemrograman yang berbasis objek ini juga menyediakan databasenya sendiri, baik berupa database container (DBC) maupun free table (DBF). Para pengembang yang menggunakan Visual Foxpro juga dapat menemukan serangkaian tool yang dibutuhkan untuk mengatur database tersebut, dari mengorganisasi tabel, menjalankan query dan membuat sistem pengelolaan relasi database yang terintegrasi. Bahkan tersedia fasilitas wizard dan builder yang dapat dimanfaatkan oleh pengembang ataupun programmer pemula untuk membangun aplikasi secara cepat dan mudah. Microsoft Visual Foxpro 9.0 adalah versi terbaru Visual Foxpro saat ini. Visual Foxpro 9.0 itu sendiri dirilis sejak 17 Desember 2004.
Kelebihan Microsoft Visual Foxpro 9.0 adalah sebagai berikut:
1. Tidak memerlukan spesifikasi hardware yang tinggi.
2. Kemudahan dalam pengembangan program, Visual FoxPro is flexible & easy to use. Bahkan bagi seseorang yang tidak mengerti bahasa pemrograman sekalipun. Wizard yang disediakan oleh VFP untuk mempermudah pemakai menggunakan fasilitas didalamnya, dari Wizard membuat tabel hingga Wizard membuat aplikasi berikut interface-nya.
3. First of All, Visual FoxPro is Data Centric Language
Artinya VFP adalah suatu bahasa pemrograman yang sudah dioptimalisasi penggunaannya untuk pengolahan database. VFP juga mendukung transaction processing secara native, Data Dictionary Support dan SQL ANSI 92 Standard Syntax.
4. Visual FoxPro is extremely fast database engine
5. Visual FoxPro is remote access data
VFP mendukung untuk mengakses data diluar dari
database native yang dimilikinya, seperti Microsoft SQL Server, Oracle, mySQL, PostGreSQL, Thunderbird, Access dan lain sebagainya dengan menggunakan koneksi ODBC dan ADO.
6. Visual FoxPro is excellent RAD tools
Dimana dengan kemampuan OOP yang dimiliki oleh VFP, kita dapat membangun sebuah aplikasi yang cepat berdasarkan class yang sudah kita bangun sebelumnya. Bahkan kalau seandainya ada perubahan interface atau business rules, dengan mudah kita ubah berdasarkan classnya. It's really Rapid Application Development Tools!!
7. Visual FoxPro is backwards compatibility
Hal ini memudahkan bagi programmer yang masih menggunakan FoxPro for Dos/Windows untuk beralih ke VFP, karena syntax yang biasa sudah dikenal di FoxPro for DOS/Windows masih dikenal dengan baik oleh VFP sehingga memungkinkan aplikasi yang dibuat dengan FoxPro for DOS/Windows dapat berjalan dengan baik di VFP (dengan sedikit perbedaan di tampilan layar, mengingat VFP sudah menggunakan fasilitas Windows GUI 32 Bit).
Berikut ini disajikan beberapa versi Foxpro dan dukungannya terhadap sistem operasi berbasis Windows.
Tabel 2.4 Versi Foxpro dan Dukungannya terhadap OS Windows










Komponen Keterangan
Processor Pentium 233 Mhz atau lebih, direkomendasikan minimal Pentium III.
Sistem Operasi Windows 98, Windows Me atau Windows XP, atau Windows versi baru.
Memory Minimal 64 MB atau direkomendasikan 128 MB atau lebih.
Disk Space Hard Disk dengan memori yang cukup, dimana memori minimal untuk instalasi:
 Visual Foxpro Prerequisites: 20 MB
 Visual Foxpro Typical Install: 165 MB
 Visual Foxpro Maximum Install: 165 MB
Monitor Monitor super VGA (800 x 600) dengan resolusi 256 atau lebih tinggi.
Disk Drive Tersedia CD-ROM/CD RW Drive.
Printer Bebas menggunakan jenis printer apa saja.

Berikut adalah tampilan Microsoft Visual Foxpro 9.0 sewaktu pertama kali dijalankan:

Gambar 2.6 Jendela Kerja Microsoft Visual Foxpro 9.0

Berikut adalah elemen-elemen dari Microsoft Visual Foxpro 9.0:
a. Menu Bar
Menu bar berisi menu dasar Microsoft Visual Foxpro 9.0 dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Menu Bar
b. Toolbar
Toolbar berisi perintah yang berfungsi mempersingkat perintah pada Menu Bar. Lihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Toolbar
c. Jendela Project Manager
Jendela Project Manager digunakan untuk mengorganisaikan atau mengorganisasikan atau mengelompokkan file-file data, dokumen, dan obyek Visual Foxpro serta project manager ini akan berekstensi .pjx. File project inilah yang akan dikompilasi untuk menghasilkan file yang dapat di ekseskusi (.exe).
Pada tampilan project manager terdiri dari enam tab, yaitu:
1. All tabulasi yang digunakan untuk menampilkan semua ítem yang terdapat pada Project.
2. Data tabulasi yang digunakan untuk menampilkan item-item project yang masuk dalam kategori data, seperti tabel (*.dbf) dan query (*.qpr).
3. Documents tabulasi yang digunakan untuk menampilkan item-item project yang masuk dalam kategori dokumen, yaitu form (*.sct), report (*.frx) dan label (*.lbx).
4. Classes tabulasi yang digunakan untuk menampilkan data kelas (*.vcx) yang digunakan project.
5. Code tabulasi yang digunakan untuk menampilkan data program (*.prg), API libraries dan aplikasi yang digunakan dalam project.
6. Other tabulasi yang digunakan untuk menampilkan item-item project yang masuk dalam kategori lain-lain, seperti menu, gambar-gambar, icon dan lain-lain.
Sementara pada sebelah kanan Project Manager terdapat tombol perintah yang bisa digunakan untuk mengorganisasi project, sebagai berikut:
1. New: digunakan untuk membuat file atau objek baru. Tombol ini sama fungsinya dengan perintah New File pada menu Project. Jenis file atau objek baru sama dengan jenis atau bagian yang aktif dari Project Manager. Tetapi sebagai catatan, file yang dibuat dari menu Project→New File dan dari tombol New pada Project Manager secara otomatis akan termasuk didalam jendela Project Manager, berbeda dengan file yang dibuat dari menu File→New yang tidak secara otomatis masuk ke project.
2. Add: digunakan untuk memasukkan file yang sudah ada sebelumnya ke dalam sebuah project.
3. Modify: untuk membuka file atau objek dan menampilkannya dalam model desain sehingga bisa di ubah atau diperbaiki.
4. Open: untuk membuka dan mengaktifkan database. Tombol ini sama fungsinya dengan perintah Close File pada menu Project, dan akan aktif pada saat dipilih bagian table pada tabulasi Data di Project Manager. Jika kondisi database sedang tidak aktif ,tombol ini akan berubah menjadi close.
5. Close: untuk menutup database yang aktif. Tombol ini sama fungsinya dengan perintah Open File pada menu Project, dan akan aktif pada saat dipilih bagian table pada tabulasi Data di Project Manager. Jika kondisi database sedang tidak aktif tombol ini akan berubah menjadi Open.
6. Remove: untuk menghilangkan file atau objek dari project yang aktif. Jika diakses tombol ini, Visual FoxPro akan member dua pilihan, yaitu “remove it from the project” yang berarti hanya menghilangkan project tanpa menghapus file atau “delete it from disk” yang berarti menghilangkan dari project sekaligus menghapusnya.
7. Build: digunakan untuk membangun sebuah project atau aplikasi sehingga dapat digunakan sebagai file executable atau OLE server.
8. Preview: tombol ini akan muncul jika dilakukan pemilihan report atau label dalam tab dokumen pada Project Manager. Berguna untuk menampilkan report tersebut dalam bentuk yang sesungguhnya.
9. Run: tombol ini akan muncul pada saat dilakukan pembuatan Query, Form atau program didalam Project Manager. Berfungsi untuk menjalankan Query, Form atau Program yang telah dibuat.
Lihat pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Jendela Project Manager



d. Jendela Command
Jendela Command berfungsi sebagai tempatmemberikan perintah secara langsung kepada Microsoft Visual Foxpro 9.0 atau dengan kata lain dapat diartikan sebagai alternative dalam memberikan perintah selain menggunakan Menu Bar dan Toolbar. Lihat pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10 Jendela Command
e. Form Designer
Form Designer adalah sebuah jendela yang berfungsi untuk merancang tampilan program yang dibuat. Pada jendela ini Anda dapat menambah beberapa kontrol, sebagai media untuk memudahkan pemakai dalam menggunakan program. Lihat pada Gambar 2.11.






Gambar 2.11 Jendela Form Designer

f. Form Controls
Form Controls adalah kumpulan kontrol-kontrol yang berfungsi untuk mendesain tampilan program yang dibuat. Lihat pada Gambar 2.12.







Gambar 2.12 Form Controls

g. Properties
Kegunaan dari jendela properties adalah untuk mengatur sifat dari kontrol program yang Anda gunakan. Dengan jendela ini Anda dapat mengganti warna, menentukan lebar form, menetukan panjang dari sebuah control, serta masih banyak yang lainnya. Lihat pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13 Properties
2.7.5 MySQL
MySQL bukan lingkungan pengembangan aplikasi basis data, tapi satu DBMS kecil yang kompak. MySQL cocok untuk aplikasi berbasis web keperluan minimal dan menengah. MySQL adalah DBMS kecil, kompak dan mudah digunakan. MySQL ideal untuk aplikasi berukuran kecil dan menengah, namun telah menjanjikan untuk penggunaan besar. Implementasi MySQL berupa client/server terdiri dari daemon mysqld (pada sistem Unix) dan beberapa program client. MySQL tersedia pada platform UNIX, Windows NT/95/98. Pada platform UNIX, MySQL menggunakan multithreading yang menaikkan kinerja dan skalabilitas secara bagus.
Beberapa alasan dalam memilih MySQL adalah :
a. Kecepatan
b. Kemudahan penggunaan
c. Ongkos
d. Dukungan bahasa query
e. Kapabilitas
f. Konektivitas dan keamanan
g. Portabilitas
h. Distribusi terbuka
Karakteristik MySQL antara lain :
No. Karakteristik Deskripsi
1. Standar MySQL mendukung entry-level ANSI SQL92 ODBC level 0-2.

2. Character set MySQL secara default menggunakan ISO-8859-I (Latin I) character set untuk data dan pengurutan.

3. Bahasa pemrograman MySQL mendukung pemrograman aplikasi dalam bahasa Java, C, Perl, PHP, dan sebagainya.

4. Tabel besar MySQL menyimpan tiap relasi (table) pada file terpisah di direktori basis data. Ukuran maksimum tabel dibatasi kemampuan sistem operasi menangani ukuran file.

5. Kecepatan, dan kemudahan pemakaian MySQL kira-kira tiga sampai empat kali lebih cepat dibanding basis data komersial, juga mudah dikelola.

6. MySQL MySQL adalah open-source relational DBMS.


Berikut ini adalah fitur yang tidak diimplementasikan di MySQL :
a. Sub-select
Kebanyakan kalimat SQL yang menggunakan subselect dapat diganti kalimat-kalimat tanpa subselect. Kalimat SQL kompleks menggunakan subselect dapat diganti dengan menyimpan nilai yang dihasilkan subquery di tabel sementara dan mengakses tabel sementara itu di query utama.
b. Transaction
MySQL hanya mendukung LOCK_TABLES dan UNLOCK_TABLES untuk mengunci tabel, digunakan untuk mencegah gangguan pemakai lain pada saat mengakses tabel.
c. Stored procedure dan trigger
MySQL tidak mendukung stored procedure dan trigger.
d. Referencial integrity (foreign key)
MySQL tidak menerapkan Referencial integrity untuk mengejar kecepatan akses.
e. Views
MySQL tidak mendukung view.
Kakas yang disediakan bersama MySQL antara lain :
a. Server (berupa mysqld di Linux dan sebagai service di Ms Windows), menyediakan pengaksesan ke basis data.
b. Program client untuk mengakses server. Program interaktif yang memungkinkan kita memasukkan query secara langsung dan melihat hasilnya. Beberapa program administrasi dan utilitas yang membantu untuk pengelolaan basis data. Utilitas yang disediakan antara lain untuk mengendalikan server, melakukan ekspor dan impor data, memeriksa ijin pengaksesan dan sebagainya.
c. Pustaka client untuk menulis program client sendiri. Kita dapat menulis program client dalam bahasa C dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar